Wednesday, September 3, 2008

Adakah ada yang Akan Mendoakan Kita?

Seorang pengarah yang berjaya
jatuh di kamar mandi dan akhirnya stroke. Sudah 7 malam dirawat di RS di ruang
ICU. Di saat orang-orang terlelap dalam mimpi malam, dalam dunia roh seorang
malaikat menghampiri si pengarah yang terbaring tak
berdaya.

Malaikat memulakan
pembicaraan, Kalau dalam waktu 24 jam ada 50 orang berdoa buat kesembuhanmu,
maka kau akan hidup. Dan sebaliknya jika dalam 24 jam jumlah yang aku tetapkan
belum terpenuhi, itu berertinya kau akan meninggal
dunia!

Kalau hanya mencari 50 orang,
itu sangat mudah.'kata si pengarah ini dengan
yakinnya.

Setelah itu Malaikat pun
pergi dan berjanji akan datang 1 jam sebelum batas  waktu yang sudah
disepakati.

Tepat pukul 23:00, Malaikat
kembali mengunjunginya; dengan bangganya si pengarah bertanya, Apakah esok pagi
aku sudah pulih? Pastilah banyak yang berdoa buat aku, jumlah pekerja aku punya
lebih dari 1000 orang, jadi kalau hanya mencari 50 orang yang berdoa pasti bukan
perkara susah.

Dengan lembut si Malaikat
berkata, Anakku, aku sudah berkeliling mencari suara hati yang berdoa buatmu
tapi sampai saat ini baru 3 orang yang berdoa buatmu, sementara waktumu tinggal
60 minit lagi. Rasanya mustahil kalau dalam waktu dekat ini ada 50 orang yang
berdoa buat kesembuhanmu.

Tanpa menunggu reaksi dari si
pengarah, si malaikat menunjukkan layar besarberupa TV siapa 3 orang yang berdoa
buat kesembuhannya. Di layar itu terlihat wajah duka dari sang isteri, di
sebelahnya ada 2 orang anak kecil, putera puterinya yang berdoa dengan khusuk
dan nampak ada titisan air mata di pipi mereka.

Kata Malaikat, Aku akan
memberitahukanmu, kenapa Tuhan rindu memberikanmu kesempatan kedua? Itu kerana
doa isterimu yang tidak putus-putus berharap akan
kesembuhanmu.

Kembali terlihat dimana si
isteri sedang berdoa jam 2:00 subuh, Tuhan, aku tahu kalau selama hidupnya
suamiku bukanlah suami atau ayah yang baik! Aku tahu dia sudah mengkhianati
pernikahan kami, aku tahu dia tidak jujur dalam kerjanya, dan kalaupun dia
memberikan sumbangan, itu hanya untuk popularity dan menaikkan namanya saja
untuk menutupi perbuatannya yang tidak benar dihadapanMu. Tapi Tuhan, tolong
pandang anak-anak yang telah Engkau berikan pada kami, mereka masih memerlukan
seorang ayah. Hambamu ini tidak mampu membesarkan mereka seorang
diri.

Dan setelah itu isterinya
berhenti berkata-kata tapi air matanya semakin deras mengalir di pipinya yang
kelihatan cengkung karena kurang rehat.

Melihat peristiwa itu, tampa terasa,
air mata mengalir di pipi pengarah ini. Timbul penyesalan bahwa selama ini
bahawa dia bukanlah suami yang baik. Dan bukan ayah yang menjadi contoh bagi
anak-anaknya. Malam ini dia baru menyadari betapa besar cinta isteri dan
anak-anak padanya.

Waktu terus berlalu, waktu
yang dia miliki hanya 10 minit lagi, melihat waktu yang makin sempit semakin
menangislah si pengarah ini,penyesalan yang luar biasa. Tapi waktunya sudah
terlambat ! Tidak mungkin dalam waktu 10 minit ada yang berdoa 47
orang!

Dengan sedihnya dia bertanya,
Apakah diantara pekerjaku, kaum kerabatku, teman kerja ku, teman organisasiku
tidak ada yang berdoa buatku?

Jawab si Malaikat, Ada beberapa yang berdoa
buatmu.Tapi mereka tidak ikhlas. Bahkan ada yang mensyukuri penyakit yang kau
derita saat ini. Itu semua karena selama ini kamu mementingkan diri, sombong,
mengainaya pekerja, kejam, ego dan bukanlah pihak atasan yang baik. Bahkan kau
sanggup memecat pekerja yang tidak bersalah dan yang tidak setimpal dengan
kesalahannya. Si pengarah tertunduk lemah, dan pasrah kalau malam ini adalah
malam yang terakhir buat dia. Tapi dia minta waktu sesaat untuk melihat anak dan
si isteri yang setia menjaganya sepanjang malam.

Air matanya tambah deras,
ketika melihat anaknya yang sulung tertidur di kerusi hospital dan si isteri
yang kelihatan lelah juga tertidur di kerusi sambil memangku si
bongsu.

Ketika waktu menunjukkan
pukul 24:00, tiba-tiba si Malaikat berkata, Anakku, Tuhan melihat air matamu dan
penyesalanmu!! Kau tidak jadi meninggal,karena ada 47 orang yang berdoa buatmu
tepat jam 24:00.

Dengan hairan dan tidak
percaya, si pengarah bertanya siapakah yang 47 orang itu. Sambil tersenyum si
Malaikat menunjukkan suatu tempat yang pernah dia kunjungi bulan
lalu.

Bukankah itu Pusat Asuhan
Anak Yatim? kata si pengarah perlahan. Benar anakku, kau pernah memberi bantuan
bagi mereka beberapa bulan yang lalu, walau aku tahu tujuanmu saat itu hanya
untuk mencari populariti saja dan untuk menarik perhatian kerajaan dan pelawat
luar negeri.

Pagi tadi , salah seorang anak
pusat asuhan tersebut membaca di surat khabar bahawa seorang pengarah terkena
stroke dan sudah 7 hari di ICU. Setelah melihat gambar di surat khabar dan yakin
kalau orang yang sedang koma adalah kamu, orang yang pernah menolong mereka dan
akhirnya anak-anak yatim pusat asuhan sepakat berdoa buat
kesembuhanmu.

Doa sangat besar kuasanya.
Kita malas. Tidak ada waktu. Beban untuk berdoa bagi orang lain. Ketika kita
mengingat seorang sahabat lama/keluarga, kita fikir itu hanya kebetulan saja
padahal seharusnya kita berdoa bagi dia. Mungkin saja pada saat kita
mengingatnya dia dalam keadaan memerlukan doa dari orang-orang yang mengasihi
dia.

Disaat kita berdoa bagi orang
lain, kita akan mendapatkan kekuatan baru dan kita boleh melihat kemuliaan Tuhan
dari peristiwa yang terjadi. Hindarilah perbuatan menyakiti orang lain...
Sebaliknya perbanyaklah berdoa buat orang lain.

Kerana pahlawan sejati,
bukan dilihat dari kekuatan fizikal dan hartanya,tapi dari kekuatan hatinya.
Katakan ini dengan perlahan, 'Ya TUHAN saya mencintai-MU dan memerlukan- MU,
datang dan terangilah hati kami sekarang...!!!'

 


    semoga apa juga yang kita lakukan selama ini  dilakukan dengan penuh keikhlasan dan diredhai Allah S.W.T  ..... InsyaAllah...

    'SELAMAT MENYAMBUT RAMADHAN YANG MULIA'

0 comments: